Dua jambret kambuhan di Kota Pekalongan, kena batunya. Alih-alih berhasil menjambret ponsel milik seorang siswi SMA, keduanya justru babak belur dan harus meringkuk di sel tahanan polisi untuk kesekian kalinya. Mereka dilumpuhkan aparat karena keberanian korban melawan penjambretan meskipun pelaku menodongkan pisau.
Kedua pelaku adalah Prawito (23 tahun) dan Khamil Ilwanda (17 tahun), warga Bandengan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Peristiwanya terjadi Senin (17/4/2017) pagi, di Jalan Veteran, Kota Pekalongan. Saat itu, korban bernama Anisa Salsabila (17 tahun) warga Panjang Wetan, Pekalongan yang juga siswi SMA 3 Pekalongan, tengah berhenti di lampu merah.
"Saat saya berhenti karena lampu merah, tiba-tiba dari belakang ada yang merogoh tas saya. Saya kira ada teman sedang bercanda. Ternyata mereka (dua pelaku)," papar Anisa.
Mendapati tasnya dirogoh orang tak dikenal, Anisa langsung reaksi. Juara 2 karate tingkat Asia tersebut melakukan perlawanan. Anisa langsung mengejar kedua pelaku yang telah berhasil membawa ponselnya.
⠀
"Saya pepet motor mereka. Saya sempat diancam pisau. Saya pepet terus motornya, saya arahkan ke jalanan ke arah kantor polisi," lanjutnya.
Anisa beraksi seorang diri mengejar pelaku. Meskipun pelaku menodongkan pisau, namun akhirnya terpojok dan motornya mengarah ke Mapolres Pekalongan Kota. Setelah dekat kantor polisi, Anisa berteriak. Akhirnya kedua pelaku diringkus aparat kepolisian yang merespon teriakan Anisa.
⠀
"Anggota kami langsung mengejar pelaku. Kedua pelaku tersungkur jatuh dari motornya dan berhasil diamankan. Kami juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu HP OPPO NEO 7 warna putih korban, sebuah pisau belati dan sebuah sepeda motor yang dipakai pelaku. Kasus ini ditangani Unit Reskrim dan UPPA, mengingat satu pelaku masih di bawah umur," ujar Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Enriko S Silalahi.
No comments